First Time (Vignette)

ft

Quimbkee

First Time

Cast : Luna (f(x)) Chanyeol (EXO-K)

Genre : Friendship

Lenght : Vignette

Disclaimer : Ini oneshoot yang benar-benar pendek dan bukan plagiat

 

‘Ini pertama kalinya aku berjalan berdua dengannya yang diiringi dengan rasa aneh dan tubuh yang bergetar’

***

Pagi yang lambat untuk Senin pagi yang seharusnya berjalan dengan cepat. Pagi itu bahkan sudah banyak orang-orang yang tengah sibuk melajukan kecepatan mobil, motor, ataupun langkah kakinya agar segera sampai ke tempat tujuan.

Sunyoung hanya memandangi jam dinding yang terpampang di dinding ruang tengah rumahnya. Sudah hampir pukul setengah delapan, dan itu artinya ia telah terlambat untuk berangkat sekolah. Eomma telah sedari tadi mencoba membangunkannya, hasilnya Sunyoung hanya dapat menggumam kata ‘ya’ dan tetap tidak beranjak dari tidurnya.

Ada sedikit rasa penyesalan dari dalam hatinya. Bagaimana jika ia dihukum? Bagaimana jika sekolah mengadakan upacara dilapangan depan—tempat satu-satunya yang bisa ia lewati-? Semua kemungkinan terburuk itu terngiang-iang di pikiran Sunyoung.

Sunyoung berjalan ke kamarnya dan mengambil keperluannya untuk sekolah. Ia mencari sosok Eomma yang sepertinya tengah sibuk memasak di dapur.

“Eomma, aku pergi” setelah mengucapkan kalimat itu pun ia melangkahkan kakinya menuju sekolah.

Sunyoung memerhatikan sekelilingnya. Sepi. Sepertinya ia memang sudah sangat terlambat. Tidak ada lagi Ahjussi yang berseragam biru-putih yang biasanya ia lihat selalu keluar dari gang kecil yang ada di samping rumahnya, tak ada lagi murid-murid yang menunggu bus sekolah di depan rumah masing-masing.

“Ah, Aku benar-benar sudah terlambat” ucapnya sedikit di iringi seringaian yang terkesan penuh penyesalan.

Sunyoung mempercepat jalannya. Ia tak mau kejadian-kejadian buruk saat ia terlambat dan di hukum di depan seluruh siswa yang saat tengah mengadakan upacara.

Sunyoung benar-benar pemalas. Jarak rumah dengan sekolahnya tidak dekat, dan bisa memakan waktu hampir satu jam untuk sampai dan duduk manis di dalam kelasnya.

Beruntung ia tak harus menunggu lama bus yang menjadi tujuannya. Tidak sampai lima menit menunggu, bus sudah berhenti tepat di hadapannya.

“Aku sedikit beruntung” gumamnya diselingi senyuman tipis.

Sunyoung hanya butuh duduk manis dan berdoa sepanjang perjalanan menuju sekolah. Duduk manis agar ia merasa sedikit nyaman, dan berdoa agar ia tak sial seperti dua minggu yang lalu saat ia dihukum di hadapan seluruh penghuni sekolah.

Yeoja itu mencuri-curi pandang pada jam yang melingkar di tangannya. Ia berharap jamnya itu berjalan lambat. Setidaknya ia bisa menenangkan diri dari hal-hal menakutkan yang mungkin saja bisa terjadi.

Sunyoung sedikit bernafas lega saat ia telah sampai di tempat tujuannya. Dengan segera ia turun dari bus dan berniat untuk berjalan dengan langkah yang besar agar segera sampai.

Sunyoung terkejut saat bus yang lainnya menurunkan seseorang yang membuatnya menjadi bingung, salah tingkah dan aneh.

“Park Chanyeol?” gumamnya seorang diri

Sunyoung semakin gugup saat Chanyeol tersenyum dan menyapanya.

“Sunyoung-a?” namja itu berjalan mendekati Sunyoung yang terlihat sedikit aneh.

Chanyeol yang melihat gelagat aneh dari Sunyoung mengerutkan dahinya “Kau kenapa?”

Sunyoung tersentak mendengar pertanyaan Chanyeol tersebut. Sunyoung merutuki dirinya. ‘Kuasai drimu, jangan terlihat bodoh dihadapan Chanyeol’

“Ti… Tidak ada apa-apa”

Chanyeol hanya mengangguk, sepetinya ia tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban Sunyoung.

Sunyoung jalan tertunduk. Batal  sudah niatnya untuk berjalan dengan langkah besar. Runtuh sudah harapannya untuk tidak lelet berjalan. Itu semua karena seorang Park Chanyeol.

“Bagaimana sekolahmu?” pertanyaan Chanyeol yang tiba-tiba membuat Sunyoung menoleh sekilas ke arah namaja tinggi itu.

Sunyoung menghela nafas sedikit. Entah kenapa tiba-tiba tubuhnya merasa lain. Ada perasaan gemetar dan tegang saat ia berjalan berdua dengan Park Chanyeol. Sunyoung dan Chanyeol satu sekolah, namun sekolah mereka dipisah antara siswa dengan siswi. Sunyoung tak pernah sebelumnya berjalan dengan jarak kurang dari satu meter bersama seorang namja dengan situasi yang sesunyi saat ini.

“Baik” hanya kata itu yang keluar dari mulutnya. Bahkan Sunyoung perlu tenaga yang banyak untuk mengucapkannya.

“Apakah nilaimu masih bagus?” Chanyeol sepertinya benar-benar ingin menghilangkan suasana canggung di antara mereka dengan kembali melontarkan pertanyaan.

Berbeda dengan Chanyeol, Sunyoung merasa sangat terbebani setiap namja itu berucap. Setiap pertanyaan yang dilontarkan Chanyeol itu seperti tanpa beban, sementara ia perlu menanggung beban berat untuk menjawab pertanyaan mudah dari Chanyeol.

“Masih bisa dipertimbangkan, kau harus tahu jika di kelasku itu persaingannya sangat ketat” ucap Sunyoung sedikit bisa mengendalikan rasa gemetar tersebut.

Chanyeol tertawa mendengar jawaban dari Sunyoung. sementara Sunyoung hanya menatap Chanyeol yang tertawa dengan tatapan bingung. Bukankah ia sedang tidak mengeluarkan lelucon?

“Yang aku kenal Park Sunyoung itu adalah gadis pintar yang selalu mendapat rangking satu saat sekolah dasar” perkataan Chanyeol membuat Sunyoung kembali menerawang pada enam tahun silam, dimana saat itu ia masih menyandang siswi sekolah dasar.

Sejujurnya, Sunyoung sungguh membenci masa-masa ia sekolah dasar.  Gadis itu selalu merasa malu jika kembali mengingat masa kepolosannya itu. Ya, Sunyoung dulu adalah teman sekelas Chanyeol saat masih sekolah dasar. Jadi, wajar saja Chanyeol mengetahui kehidupan Sunyoung di masa lalu—terutama masa sekolah dasar.

Sunyoung sedikit meringis mendengar pertanyaan Chanyeol “Sudah kubilang, persaingan di kelasku benar-benar sangat ketat! Bagaimana denganmu?” tak pernah terpikirkan oleh Sunyoung sebelumnya akan melontarkan pertanyaan kepada Chanyeol. Sepertinya ia semakin bisa mengendalikan rasa gugup kurang ajar itu.

Terlihat Chanyeol kembali tertawa, sepertinya namja ini benar-benar hobi tertawa dengan alasan yang tak jelas. “Aku? Kau tahu sendiri,kan? Aku masih sama seperti masa sekolah dasar”

Sunyoung mengangguk pelan. Bagaimana ia tidak tahu? Park Chanyeol adalah anak nakal, pemalas dan nilainya selalu hancur jika Sunyoung tak mengajarkannya.

“Wae? Kenapa kau masih seperti itu? Ayo, berubahlah” Sunyoung kembali merutuki ucapan yang keluar begitu saja.  ‘Ucapan aneh macam apa itu?’. ‘Aku seperti seorang gadis yang menasehati kekasihnya’.

Chanyeol diam menatap Sunyoung dengan waktu yang cukup lama. Perlu kalian tahu, sepanjang obrolan mereka tak ada yang berbicara saling menatap mata masing-masing. “Entahlah, aku juga tak tahu Sunyoung-a”

Sunyoung terdiam. Sebenarnya masih ada satu pertanyaan yang menggelayuti pikiran Sunyoung tentang Park Chanyeol. Sunyoung dan Chanyeol sekarang adalah Sunbae dan Hobae. Entah bagaimana ceritanya, Chanyeol masih menginjak kelas dua, sementara Sunyoung sudah menginjak kelas tiga.

“Aku tak percaya sebentar lagi kau akan masuk Universitas” lagi-lagi Chanyeol berucap tiba-tiba.

“Ya, begitulah”

Chanyeol mendesah pelan “Aku masih harus menunggu tahun depan untuk masuk Universitas. Saat aku tamat sekolah dasar dan pindah ke Jeonju membuat sekolah sedikit kacau, aku membutuhkan waktu emapat tahun untuk menyelesaikan sekolah pertama sebelum aku masuk ke sekolah atas”

Sunyoung terdiam. Tanpa harus bertanya, Chanyeol telah menceritakan semuanya padanya. Ia merasa Chanyeol masih sama saat sekolah dasar yang selalu bercerita padanya.

“Sunyoung-a, menurutmu apa tidak masalah jika kita jalan beriringan seperti ini?”

Sunyoung tersentak mendengar pertanyaan aneh Chanyeol. Apa yang ia bilang tadi? Apakah ia takut jalan beriringan denganku? Atau mungkin seorang Park Chanyeol yang tampan ini malu berjalan dengan Sunyoung?

Dengan sedikit ragu Sunyoung pun akhirnya menjawab “Sepertinya tidak, kita kan tidak memiliki hubungan apa-apa”

Chanyeol mengangguk.  Keduanya terdiam.

Sunyoung sedikt merasa tersinggung dengan pertanyaan Chanyeol barusan. Sunyoung sangat tahu jika Chanyeol adalah seorang playboy yang memiliki kekasih yang banyak. Bahkan terakhir kali Sunyoung pernah melihat Chanyeol berkencan dengan Seo Joohyun—adik kelasnya. Mengapa jika bersama gadis lain Chanyeol tak merasa risih? Mengapa bersama ia Chanyeol bahkan takut—mungkin – berjalan dengannya?

Sunyoung yang tak betah dengan suasana asing ini pun berniat mencairkannya “Aku akan menunggumu,  cepat susul aku”

Sunyoung dapat menangkap raut wajah bingung dan kemudian bibir Chanyeol  tertarik terbentuk sebuah senyuman .

“Menungguku? Untuk apa? Menikah denganku?” Chanyeol semakin terbahak setelah mengucapakan kalimatnya.

Sunyoung terkaget. “Bukan! Bukan seperti itu yang aku maksudku, untuk masuk Universitas!” sepertiya untuk kali ini Sunyoung tak bisa menahan rasa kesalnya. Bagaimana bisa Chanyeol menyimpulkannya menjadi kesimpulan aneh itu?

“hahaha, aku hanya bercanda” ucap Chanyeol mengalah. Namja itu kembali menatap lurus dan sepertinya tak mengetahui Sunyoung yang mencibir diam-diam ke arahnya.

Sunyoung sedikit memperbesar langkahnya saat ia melihat siswa laki-laki mulai memenuhi lapangan upacara. Chanyeol yang melihat hal itu pun mengerti, ia sengaja berjalan sedikit lebih lambat dari Sunyoung.

Sunyoung dapat merasakan pandangan heran yang diarahkan padanya. Selama ini Sunyoung bahkan tak terlihat sama sekali di sekolah, bagaimana bisa ia berjalan dengan seorang namja di lingkungan sekolah yang melarang hal tersebut.

Sunyoung semakin merasa tergagap saat ia bertemu dengan teman-temannya yang saat itu baru saja turun dan mereka terkejut saat mendapati Chanyeol yang berada tepat di belakang Sunyoung. Soojung bahkan bersorak girang saat mengetahui hal itu, yang di balas Sunyoung dengan tatapan marahnya. Sunyoung hanya bisa berharap bahwa Chanyeol tak paham maksud dari sorakan Soojung dan teman-temannya yang lain..

***

“Jadi, bagaiman bisa kalian berangkat bersama?” tanya Soojung penuh antusias

Sunyoung  yang yang menjadi tujuan dari pertanyaan itu hanya bisa memutar bola matanya kesal.

“Aku dan Park Chanyeol hanya sebatas teman lama yang kembali bertemu” Sunyoung berucap penuh penekanan

“Benarkah? Aku rasa ada sesuatu diantara…” timpal Jinri

“TEMAN! HANYA TEMAN!”

FIN

Bagaimana ceritanya? Ini adalah kisah nyata.. yang kisah aku adalah kisah keterlambatan hehehe kisah yang ada Chanyeolnya itu hanya khayalan semata J

7 thoughts on “First Time (Vignette)

Leave a comment