Because.. In The Summer [Chapter 1]

because-in-the-summer2

Because.. In The Summer [Chapter 1]

Written by Vi

Starring F(x) Luna | EXO-K D.O | F(x) Sulli | EXO-K Baekhyun

Rated for Teen

Family |Friendship

.

.

Disclaimer: I just borrow the cast

Note: inspired by other ff,manga, anime, japanese drama, and my imagination

Sorry for bad fanfic and story

Poster by G.Lin @cafeposterart.wordpress.com

*****

 

1 tahun yang lalu ..

“Kyungsoo-ya, noona minta tolong .. Untuk sekali ini saja kau temani noona di rumah.. Noona kesepian di rumah sendirian pada liburan musim panas ini,” kata gadis yang dipanggil Luna itu pada adiknya yang bernama Kyungsoo.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya cepat, ia menolak permintaan noona-nya untuk kali ini karena ia sudah berjanji pada Sulli –temannya– untuk berlibur dengannya. Namun Luna yang merasakan rasa kesepian pun tak mau membiarkan Kyungsoo pergi dengan Sulli,.

“Ah, jadi intinya , noona tak lebih spesial dari Sulli begitu ? Huff, Kyungsoo-ya , kau benar-benar anak yang nakal,” kata Luna sambil mencibir dan mendengus kesal. Kyungsoo pun terkekeh melihat tingkah kakaknya yang tak suka apabila Kyungsoo melupakannya karena ada gadis lain bersamanya.

“Sudahlah , tenang saja. Kan ada Baekhyun hyung, sahabat noona yang selalu menemani noona saat noona menyuruhnya,” kata Kyungsoo dengan nada setengah meledek karena ia tahu bahwa kedekatan antara Baekhyun dan Luna ini sering dianggap mesra oleh teman-teman sekelas Luna.

“Huff, kau meledekku ya ?” kata Luna kesal sambil melipat tangannya dan menatap horor kearah Kyungsoo. Kyungsoo masih belum berhenti tertawa meski ia diperingatkan oleh noona-nya seperti itu tadi.

TING TONG

Bel rumah yang ditempati oleh Kyungsoo dan Luna berbunyi kencang menandakan bahwa ada seseorang yang datang. Kyungsoo buru-buru berjalan mendekati pintu dan membukanya sambil menyunggingkan sebuah senyuman, ia tersenyum semakin lebar ketika mendapati bahwa Sulli yang mengajaknya berlibur telah datang.

“Sulli-ya !” seru Kyungsoo gembira. Ia buru-buru berlari ke dalam rumah untuk mengeluarkan kopernya yang terbilang cukup besar itu sambil terus tersenyum, sementara Kyungsoo tersenyum bahagia, Luna malah mencibirkan bibirnya untuk memberi tanda bahwa ia tak suka Kyungsoo meninggalkannya selama liburan musim panas itu.

“Ya ! Kyungsoo-ya ! Kau sungguh-sungguh tak peduli pada noona-mu ini ?” tanya Luna keras. “Mianhae, noona. Janji adalah janji , aku tak bisa membiarkan Sulli kecewa terhadap diriku.” itulah yang Kyungsoo katakan sebelum ia menutup pintu rumahnya dengan rapat. Luna kembali mendengus kesal mendengar ucapan Kyungsoo yang terkesan membela Sulli, ia yakin betul bahwa adiknya ini berusaha untuk tidak membuat Sulli kecewa karena ia memiliki suatu perasaan terhadap Sulli.

“Bilang saja kau menyukai Sulli, Kyungsoo-ya,” kata Luna pelan sambil tertawa kecil, iapun tersenyum melihat mobil yang ditumpangi Kyungsoo dan Sulli menjauh. Meski ia merasa kesepian tapi ia berharap ada sedikit kemajuan dalam kisah percintaan adiknya itu saat liburan musim panas ini.

Esoknya ..

“Apa ? Kalian kecelakaan ?” seru Luna kesal. Bibirnya terkatup rapat menahan amarah yang siap meledak. Ia menatap sosok gadis yang merupakan sahabat dari Kyungsoo ini –Sulli– dengan tatapan penuh dendam dan amarah.

“Padahal aku sudah yakin bahwa kau dapat menjaga adikku dengan baik,” kata Luna kesal sambil mengepalkan tangannya. Ia mendapat berita dari Sulli bahwa mereka kecelakaan saat menuju ke tempat berlibur itu kemarin.

“Luna unnie, Kyungsoo sudah..” kata Sulli pelan-pelan namun sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatnya. Luna sudah menyelanya dengan teriakan yang kencang, “kau sangat mengecewakanku !”

Sulli terdiam, tak sanggup berkata-kata. Ini pertama kalinya gadis itu dibentak oleh Luna, sebelumnya kan Luna selalu bersikap baik pada dirinya dan ia yakin bahwa mereka sudah merupakan teman baik karena Kyungsoo adalah adik dari Luna.

“Mianhae jika aku mengecewakanmu,” kata Sulli lirih sambil menahan air matanya. Luna pun mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Sulli namun ditahan oleh sesosok lelaki berambut coklat, Baekhyun –sahabat Luna yang disebutkan oleh Kyungsoo saat itu–.

“Cukup, Luna. Biarkan Sulli menyelesaikan penjelasannya dulu,” kata Baekhyun tenang sambil menurunkan tangan Luna. Luna pun terdiam sejenak lalu mengerang kasar dan berteriak, “jangan tunjukkan wajahmu lagi, Sulli. Melihat wajahmu membuatku merasa emosi dan marah, pokoknya aku tak mau melihat wajahmu lagi.”

Luna berjalan memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan kasar. Sulli masih terdiam di posisinya sambil menangis, “aku yakin Luna hanya emosi sesaat, untuk sekarang pulanglah. Cobalah menjelaskan apa yang terjadi besok,” saran Baekhyun. Sulli mengangguk kemudian berjalan meninggalkan rumah tersebut dengan tenang.

Meski itulah yang diucapkan Baekhyun namun sepertinya Luna masih bersikap sama pada Sulli seterusnya..

*****

Masa sekarang..

Luna menghela nafas kasar dan meletakkan kepalanya diatas meja dengan lesu, begitulah keadaannya setelah ia merasa kehilangan Kyungsoo. Ia merasa lemas dan lelah, terlebih saat mengingat adiknya itu.

Ingin sekali Luna menanyakan apa yang terjadi pada Sulli dengan baik-baik namun entah mengapa emosinya langsung naik tiap kali melihat wajah Sulli.

PUK

Seseorang menepuk pundak Luna pelan, Luna pun menolehkan kepalanya untuk sekedar melihat siapa yang menepuk pundaknya barusan. Rupanya yang menepuk pundaknya barusan adalah Byun Baekhyun, lelaki berambut coklat yang merupakan sahabatnya dari dulu. Ia selalu berusaha menghibur Luna yang tampak lemas setiap harinya karena kehilangan Kyungsoo.

“Luna-ya, berhentilah bersikap seperti ini. Bisakah kau kembali menjadi Luna yang ceria seperti dulu lagi ?” tanya Baekhyun pelan. Jujur saja, ia terus merasa khawatir terhadap sahabatnya yang tak kunjung kembali pada sikapnya yang dulu. Ceria dan penuh semangat.

“Aku tak bisa, Baekhyun-ah. Meski aku mau tapi itu sangat sulit, perasaanku selalu terasa sedih bagaimanapun caraku untuk menghibur perasaanku ini,” kata Luna lirih sambil menghembuskan nafas kasar.

Baekhyun tersenyum dan berbisik pada Luna, “semangatlah. Tersenyumlah seperti dulu.. Senyumanmu itu seolah membuatku merasa lega.” Luna menatap Baekhyun dengan tatapan bingungnya. Lega ? Apanya yang lega ? Kira-kira itulah yang tersirat dari tatapan mata Luna dan Baekhyun menyadari maksud tatapan Luna terhadap dirinya.

“Karena melihat senyumanmu itu seolah membuatku merasa bahwa sahabatku masih bisa tersenyum bahagia seperti dulu karena senyuman sahabatku itu senyuman yang menghangatkan bagiku,” kata Baekhyun sambil tersenyum lembut pada Luna dan mengusap rambutnya pelan. Luna pun mengulum sebuah senyuman, setidaknya untuk membuat Baekhyun lega.

“Nah setidaknya begitulah,” kata Baekhyun sambil tertawa kecil.

“Luna unnie.”

“Lagi-lagi suara itu,” gumam Luna kesal. Iapun menghilangkan senyumannya yang baru saja terpampang diwajahnya dan memandang kearah suara tersebut,

“Untuk apa kau kemari, Sulli ? Aku tidak ingin melihat wajahmu,” kata Luna sinis. Sulli menunduk dan berkata, “aku ingin menjelaskan semuanya.”

Oh, jujur saja , Luna ingin mendengarkan penjelasan tersebut namun melihat wajah Sulli saja ia sudah merasa kesal dan emosi.

“Aku tak mau mendengar penjelasanmu,” kata Luna tanpa menatap Sulli sedikitpun. Baekhyun menghela nafas, kalau sudah begini keadaannya ia harus menenangkan Sulli yang tampak merasa bersalah terhadap Luna.

“Tenanglah, Sulli. Kembalilah ke kelasmu, sebentar lagi kelasmu masuk kan ?” kata Baekhyun pelan. Setidaknya perkataan lembut dari Baekhyun berhasil menenangkan Sulli. Sullipun berjalan meninggalkan kelas Luna dan berjalan menuju kelasnya.

DRRRTTTTT

Tiba-tiba ponsel Sulli berbunyi cukup keras, iapun melihat siapa yang menelponnya. Dan rupanya yang menelponnya adalah Krystal Jung.

Yoboseyo ? Ada apa ?” tanya Sulli malas.

“Apa keadaannya telah membaik ?” kembali Sulli bertanya.

Setelah mendengar jawaban gadis yang bernama Krystal Jung di seberang telpon itupun Sulli menghela nafas lega, “baguslah.. Kuharap ia akan segera membaik..”

“Park Kyungsoo .. Kau pasti akan segera sembuh.. Aku yakin ..” gumam Sulli lirih setelah menutup telponnya. Air mata Sulli mengalir cukup deras mendengar kabar yang cukup menyenangkan dari sepupunya yang bernama Krystal Jung itu.

To be continued

Mian gaje, aslinya sih ceritanya gak begitu panjang tapi kubagi jadi 2 part aja 🙂 wkwk pls komen ya !

 

11 thoughts on “Because.. In The Summer [Chapter 1]

Leave a comment