The Reality

therealityhunlli

Title: The Reality

author: Vi

Cast: Sehun-EXO
Sulli-f(x)

Other cast: D.O-EXO

Rating: G

Genre: Sad , Friendship

Disclaimer: cast cuma minjem

author note: ff ini terinspirasi oleh bbrp ff lain , manga , anime , dan ada juga yg sesuai imajinasiku. Semua Sulli POV

Sorry for bad fanfic and story

Published: exofanfictionindonesia , wp pribadi , HSF [with Sehun-OC as the cast] , exoshidaefanfic , seoexoartfanfic , wp pribadi [with Luhan-Seohyun as the cast]

*****

Suasana kelas selama jam istirahat tidak begitu ramai. Sekarang yang ada di kelas hanya aku , Sehun , dan Kyungsoo yang merupakan sahabat Sehun. Sebenarnya perutku sangat lapar, tetapi aku juga ingin menetap di kelas mungkin untuk mendekati Oh Sehun , aku ingin sekali bersahabat dengannya tetapi ia tak pernah memperhatikanku sedikitpun.

“Hahaha,” gelak tawa Sehun dan Kyungsoo terdengar jelas di kelas yang sepi ini , kurasa mereka atau lebih tepatnya Sehun tak menyadari jika aku masih duduk di kelas ini.

“Hey , kalian tidak mau makan siang ?” tanyaku pada mereka , entah mendapat keberanian darimana sehingga aku berani bertanya pada mereka.

“Oh , Sulli rupanya kau masih disini. Kupikir kau sudah keluar , habis tak ada suara selain kita berdua sih !” kata Kyungsoo sambil merangkul Sehun layaknya sahabat.

“Eh , benarkah ? Kupikir dari tadi aku membuat keributan karena aku sibuk dengan setumpuk kertas disana,” kataku sambil menunjuk kearah mejaku yang dipenuhi oleh kertas-kertas ujian minggu lalu.

“Aniyo , kau tak ribut,” kata Kyungsoo sambil tersenyum simpul. Ia memang mudah akrab dengan orang-orang , tetapi Oh Sehun ? Menurutku ia sedikit misterius karena ia terlalu pendiam dan dingin terhadap sekitarnya , maka dari itu aku ingin berteman dengannya agar dapat mengenalnya lebih lanjut.

“Sehun-ah , ayo kita makan ! Ohya Sulli-ssi , apa kau mau makan bersama kami ?” tanya Kyungsoo , aku merasa ragu hanya untuk sekedar menganggukkan kepalaku karena ada Oh Sehun tetapi akhirnya pun aku menerima tawaran Kyungsoo.

“Iya,” jawabku mantap.

“Ayo !” seru Kyungsoo sambil merangkulku dan Sehun. Sehun melepas rangkulan Kyungsoo dan berhenti berjalan.

“Wae Sehun-ah ?” tanya Kyungsoo kebingungan.

“Kurasa aku akan menghabiskan istirahatku di kelas saja,” kata Sehun dengan ekspresi datarnya , ada apa lagi dengan lelaki misterius ini ?

“Oh , ayolah Sehun-ah ! Mana mungkin aku hanya makan dengan Sulli ? Bisa-bisa aku dikira sedang mengencaninya,” kata Kyungsoo pada Sehun , dan kata-kata Kyungsoo berhasil membuat Sehun kembali berjalan bersama kami ke kantin.

Kami menempati kursi di ujung kafe sekolah. Beberapa murid memandangi kami dengan tatapan aneh , ya mungkin karena aku yang jarang menghabiskan waktu istirahat bersama Sehun kini sedang bersamanya.

“Sulli-ssi , kau mau pesan apa ? Biar kupesankan ! Sehun-ah , kau mau pesan pizza kan ?” tanya Kyungsoo , Sehun menanggapi pertanyaan Kyungsoo dengan sebuah anggukan. Aku masih berpikir apa yang akan kupesan.

“Aku pesan French Fries saja,” kataku pada Kyungsoo , Kyungsoo pun mengangguk dan meninggalkanku dengan Sehun. Setelah Kyungsoo meninggalkan kami berdua suasana menjadi hening seketika.

“Sehun-ssi,” panggilku , ia menoleh dan menatapku dengan tatapan yang seolah-olah berkata ‘apa ?’.

“Mengapa kau begitu pendiam ?” tanyaku , aku harap aku tidak menyinggung perasaannya.

“Aku pendiam ?” tanyanya , aku mengangguk pelan.

“Hhmm , kau belum benar-benar mengenaliku bagaimana bisa kau menyimpulkan jika aku seorang pendiam huh ?” katanya dengan nada kesal , oh , apa kali ini aku benar-benar sudah menyinggung perasaannya ?

“Mianhae , aku tak bermaksud menyinggung perasaanmu,” kataku lirih , dapat kulihat jika Sehun sedang memandang kearahku dengan tatapan kesalnya.

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menaruh nampannya di meja kami , lelaki itu adalah Kyungsoo ! Hhh .. Baguslah Kyungsoo sudah kembali karena jika tidak suasana akan menjadi semakin buruk.

“Kyungsoo-ah sepertinya aku makan di kelas saja,” kata Sehun sambil mengambil sepiring pizza yang Kyungsoo pesankan untuknya.

“Yak ! Mengapa ? Kau tak mau menemaniku ?” tanya Kyungsoo , Sehun menatap Kyungsoo datar kemudian menggeleng cepat.

Kyungsoo berniat mengejar Sehun namun aku menahan tangannya , “Kyungsoo-ssi , sepertinya Sehun butuh waktu untuk sendirian,” kataku. Kyungsoo menatapku sekilas dan mengangguk.

Kami melahap makan siang kami dengan lahap , dapat kulihat jika Kyungsoo merasa khawatir pada Sehun yang merupakan sahabatnya itu.

“K-kyungsoo-ssi,” panggilku , kurasa ini waktu yang tepat untuk bertanya pada Kyungsoo mengenai Sehun.

“Ya ?” jawab Kyungsoo sambil menatapku dengan kedua mata bulatnya.

“Itu , aku ingin bertanya mengenai Sehun,” kataku pelan , aku hanya khawatir jika Kyungsoo tak mau menjawab pertanyaan yang selama ini telah membuatku merasa penasaran.

“Apa ?” tanya Kyungsoo dengan senyuman yang terpampang jelas diwajahnya.

Hhhhh .. Untunglah ia ingin menjawab pertanyaanku dengan senang hati.

“Mengapa Sehun begitu pendiam dan tidak memiliki banyak teman ?” tanyaku dengan hati-hati.

Kyungsoo memandangku sejenak kemudian berdeham sebelum menjawab pertanyaanku , “sebetulnya Sehun tidak begitu pendiam juga jika kau mau berteman dengannya, jika kau akrab dengannya kau pasti berpikir jika sikapnya berbanding terbalik dengan apa yang kaulihat sebelum kau mengenalnya,” jelas Kyungsoo , sebenarnya aku masih tidak mengerti dengan apa yang Kyungsoo ucapkan namun aku mencoba untuk mengulang perkataan Kyungsoo dalam hati sampai akhirnya aku mengerti apa maksud perkataannya.

“Tapi , mana bisa aku mendekatinya jika Sehun saja pergi ketika aku mau makan bersamanya,” kataku sambil kembali memakan French Fries ku.

“Keke ~ ia memang tipe orang yang tertutup Sulli-ssi , jadi jangan merasa aneh jika ia pergi begitu saja ketika mau makan bersamamu,” kata Kyungsoo.

“Jadi ia pergi bukan karena marah dengan perkataanku ?” gumamku cukup keras , tampaknya Kyungsoo bisa mendengar perkataanku.

“Memang kau bilang apa padanya ?” tanya Kyungsoo.

“Aku hanya bertanya padanya mengapa ia begitu pendiam , tetapi ketika kau datang ia langsung pergi begitu saja. Sebelum kau datang ia memang sempat mengulang pertanyaanku sih , makanya aku berpikir jika ia tersinggung,” kataku panjang lebar pada Kyungsoo.

“Oh, biarkan saja dia, biasa juga dia bersikap begitu jika ia sedang bad mood,” kata Kyungsoo.

“Ohya , kau mau melanjutkan sekolahmu dimana setelah lulus SMA ? Bukankah hari kelulusan sebentar lagi ?” lanjut Kyungsoo sambil melahap sushi yang ia pesan tadi.

“Aku ? Aku mau melanjutkan sekolahku di SM University. Bagaimana denganmu ? Dan , eh Sehun ?” kataku , aku harap ia melanjutkan sekolahnya di universitas yang sama denganku.

“Aku akan masuk ke universitas yang sama denganmu , tetapi Sehun akan bersekolah di luar negeri,” kata Kyungsoo yang sukses membuatku tersedak.

“Uhuk .. Uhukk ..” aku tersedak ketika mendengar jawaban Kyungsoo , bagaimana bisa Sehun akan pindah ke luar negeri hanya dalam hitungan hari setelah kelulusannya ? Aku bahkan belum sempat mengenalnya dengan baik.

“Kau baik-baik saja , Sulli-ssi?” tanya Kyungsoo sambil menyodorkan segelas air putih padaku , dengan sigap aku meneguknya hingga habis.

“Aku baik-baik saja , aku hanya tersedak,” kataku setelah menghabiskan segelas air putih.

“Kyungsoo-ssi , aku saja belum benar-benar mengenal Sehun tapi mengapa hari kelulusan sudah semakin dekat ya ? Dalam hitungan hari setelah kelulusan sekolah saja , ia sudah akan pergi ke luar negeri dan barangkali kita tak akan bisa bertemu dengannya lagi. Dan selama ini , Sehun yang kukenal hanya Sehun yang dingin dan pendiam,” kataku panjang lebar namun ketika mengatakan kata-kata itu aku merasa jika aku ingin menangis saat itu juga.

Mengapa sangat sulit hanya untuk mengenal Sehun ?

Atau memang kenyataannya aku tak dapat berteman dengan Sehun ?

“Aigoo , tampaknya kau memang ingin mengenal Sehun ya ?” tanya Kyungsoo sambil menepuk pundakku.

“Tidak juga,” kataku sambil mengalihkan pandanganku.

“Sehun memang sulit untuk diajak berteman, dan jika kau baru mendekatinya mulai sekarang mungkin kau baru bisa berteman baik dengannya 6 bulan lagi,” kata Kyungsoo, yang benar saja ? 6 bulan ?

“Jangan bercanda,” seruku.

“Aku tidak bercanda , karena aku memang membutuhkan waktu 6 bulan untuk menjadi sahabatnya,” kata Kyungsoo.

Apa memang kenyataannya aku tak dapat mengenalnya lebih dari seorang Sehun yang dingin dan pendiam ?

Entahlah.

Aku hanya ingin berteman dengannya , itu saja.. Tapi jika kenyataannya aku tidak bisa berteman dengannya , ya mau bagaimana lagi ..

Karena kenyataan tak dapat diubah ..

END / To Be Continued ?

Mian gaje , aku gtw ini masih to be continued apa end .. soalnya kalo banyak yg minta sequel ya aku kasih sequelnya tapi jali gak ya udh ini aja , pls komen yaa !

27 thoughts on “The Reality

  1. jiah. habis… hahaha…
    karena yang lain minta sequel, dan karena aku mau beda, aku gak minta sequel, mintanya segera diselesaikan! huahahaha #gampar
    bagus nih

  2. just like that?? Ehm.. bagus ih, cuma mungkin bahasanya belum matang, jadi kalau kita baca merasa seperti cerita-cerita anak gitu. Tapi untuk sebuah permulaan bagus, mungkin pengembangan bahasa dan alur ceritanya aja, biar lebih berkesan dari sekedar Fanfict teenlit. Good 😀

Leave a reply to urielhakim Cancel reply