My Oppa!!
Scriptwriter: Julistyjunghaae | Cast: Sulli, Sehun and Other
Genre: Family, Incest | Length: Vignette | Rate: PG
oOo
Sulli melirik jam nya berkali-kali. Ia sudah terdiam selama 2 jam hanya untuk menunggu kakaknya. Ini sudah menjelang malam namun Sulli masih tetap sabar menunggu kakaknya yang belum keluar dari sekolahnya. Seharusnya kakaknya lah yang menunggunya bukan Sulli. Ia menicibir kakaknya dalam hati.
“Lama sekali” gumamnya.
Langit semakin redup dan Sulli masih diam didepan gerbang sekolah kakaknya seperti gadis bodoh. Jika ia sudah diam dan sendiri. Ia memang terlihat bodoh karena ia sering bingung hendak melakukan apa. Bahkan kini Sulli mulai tertidur dengan liur yang mulai meluap dari mulutnya sedari berjongkok—dengan sangat tidak elit.
Ten…Ten…Ten
Sulli tersentak kaget dan hampir terjatuh kejalan. Ia berdiri dan menghapus air yang ada disekitar mulut dan pipinya lalu tersenyum dengan sangat lebar. Oh Tuhan. Ini pertaman kalinya ia melihat pria-pria tampan berjalan melawatinya sedekat ini.
“OPPA!!”
Sulli berteriak dengan keras. Ia tak tau bahwa dia mulai menjadi pusat perhatian setelah berjalan mendekat pada seseorang dan menarik tangan orang tersebut. “Sulli, kau masih ada disini?” Sulli hanya tersenyum dan mengangguk dengan pasti.
“Oh Tuhan, berapa jam kau menunggu disini? Lamakah?”
“Aniyo, hanya 2 jam kok”
Sulli tersenyum dengan cerah sedangkan kakaknya yang menjadi pusat perhatian mulai risih. Bagaimana tidak, pria bernama Sehun itu tiba-tiba dipegang oleh gadis SMP dengan rambut yang dikepang 2 dan bando kelinci yang manis. Ya, manis.
“Wah….Sehun, kekasihmu itu sangat manis dan anak SMP pula” celetuk seseorang yang sebenarnya dari tadi ada disebelah Sehun bersama dengan 5 orang temannya yang lain. Sehun menghela nafas ketika melihat Sulli yang masih bertengger manis disebelah kanannya dengan tangan yang mengunci dirinya.
“Hyung, dia bukan kekasihku” bantah Sehun dengan menggeleng keras sedari melihat ke5 temannya.
“Lalu bocah SMP itu siapa?”
“Bocah? Aku? Baiklah, aku itu Sulli dan aku adalah adiknya Sehunnie oppa” Sulli memperkanlkan dirinya.
“Hyungdeul dengar? Dia adikku” ujar Sehun.
“Adik yang sangat manis” Sulli menambah dengan cepat dan keras.
Sehun membuang muka. Aigoo, adiknya itu dari dulu memang sering membuatnya malu. Ia dengan cepat membawa Sulli pergi. Jalan kaki. Sehun menggenggam erat tangan Sulli hingga dapat dipastikan itu akan meninggalkan bekas warna merah—dipergelangan tangan milik Sulli.
Masih terdengar jelas teman-teman Sehun yang menyoraki dirinya—ia tak peduli. Ia hanya ingin membawa adiknya yang lucu, lugu dan dungu itu pergi jauh dari sekolahnya—lebih tepatnya kelima teman usilnya.
“Oppa, bisakah kau lepaskan geng-gamanmu”
Sehun melepaskan genggamannya dan melihat tangan Sulli yang memerah. “Mianhe, apakah sakit” Sulli hanya menggeleng namun ekspresi wajahnya seolah berbicara bahwa ia merasakan sakit dipergelangan tangannya—sangat sakit.
“Pasti sangat sakit”
Sehun menyentuh tangan Sulli dan mengusapnya perlahan. “Jangan pernah bohong, kau pasti merasa sakit” Sehun tersenyum dan mencium tangan Sulli yang memerah. Gadis itu sangat shock namun juga bahagia? Oh Tuhan, mereka adik kakak namun perlakukan satu sama lain tidak mencermikan seorang adik-kakak.
“Oppa”
“Pasti sudah sembuh” ujar Sehun seraya tersenyum.
Sehun dapat melihat wajah Sulli yang merona. Aigoo. Hanya seperti itu saja Sulli sudah bahagia setengah mati. Huh, Sehun mendesah pelan lalu menatap langit-langit yang sudah gelap. “Ayo pulang” Sehun menarik tangan Sulli dengan lembut.
“Aku tidak mau, bagaimana jika kita makan dulu, lapar”
“Hahahaa….Ayo”
Sehun menarik tangan Sulli dan mengajaknya makan disebuah kedai ramen. Yang tak jauh dari tempat Sulli dan Sehun. Sulli tersenyum ketika melihat Sehun yang tak malu lagi menggenggam erat tangannya—walau tak aneh memegang tangan seorang adiknya.
“Oppa…”
“Ya”
Sulli tak menjawab. Gadis SMP itu hanya tersenyum dengan senang. Menurutnya ini lebih membahagiakan dari pada harus menjalani kencan percobaan dengan teman sekelasnya. Kim Jongin. Anak paling popular disekolahnya.
“Ayo cepat, aku semakin lapar oppa”
Sulli menarik tangan Sehun dengan sangat cepat. Bahkan sambil berlari. Ia sungguh lapar dan Sulli memang tipe gadis yang tak bisa menahan laparnya. Ia terus berlari dengan genggaman dia dan Sehun yang tak pernah terlepas.
Sulli tersenyum dengan sangat cerah lalu melupakan Sehun yang sedang mengatur nafasnya. Oh Tuhan. Gadis SMP itu cepat sekali berlari. Pantas ia menang saat lomba maraton yang diadakan disekolahnya dulu.
“Oppa, disini”
Sehun mencoba tersenyum walau sebenarnya ia lelah setengah mati karena berlari. Sulli sudah memesan 3 porsi ramen untuknya dan Sehun. 3 mangkuk ramen? Tentu saja bagian Sulli 2 dan Sehun 1. Gadis kurus tapi porsi makanannya sama seperti anak yang terkena obesitas.
“Pelan-pelan, nanti kau tersedak Sulli-a”
“Siap oppa”
Hanya dalam waktu 15 menit makanan Sulli sudah habis tak tersisa dan itu membuat Sehun tersenyum gemas melihat wajah kekenyangan dari Sulli. “Mau tambah lagi Sulli-a?” Sulli hanya menggeleng. Bisa-bisa uang jajan oppa-nya itu habis hanya untuk membayar makanan Sulli.
Sehun tertawa lalu mengusap bibir Sulli dengan jari telunjuknya dan menjilatnya pelan. “Ada sisa makanan dibibirmu Sulli-a” Sulli mengerucutkan bibirnya. Lalu tiba-tiba ia berdiri dan mencondongkan tubuhnya agar dapat semakin dekat dengan Sehun.
CUP
Sulli menjilat bibir Sehun yang ternoda oleh kuah ramen. Sulli langsung terduduk kembali dan menatap kakaknya dengan senyuman yang mengembang. “Oppa, kita jalan-jalan dulu ya? Mereka pasti tau kalau aku dan oppa sedang bersama jadi mereka tidak akan khawatir”
Sehun paham tentang apa yang diucapkan Sulli. ‘mereka’ ya, orang tua Sulli dan Sehun namun gadis itu tak suka dengan orang yang membuatnya ada itu—lebih tepatnya benci yang tak diperlihatkan. Hanya karena ia terlahir sebagai adik Sehun.
“Baiklah, tapi hanya sebentar”
Sulli dengan segera menarik tangan Sehun keluar dari restoran—sebenarnya mereka belum bayar atau gratis karena kedai itu milik bibi mereka. Sulli mengajak Sehun pergi kebukit didekat taman. Disana mereka bisa melihat kota Seoul dengan leluasa. Saat sudah sampai Sehun dapat dengan jelas melihat adik yang ia ‘cintai’ itu tersenyum dengan sangat lebar.
“oppa!!”
“Ya, ada apa?”
“Apakah menurutmu ada sebuah cinta yang salah?”
Sehun tertawa ringan lalu mengacak-acak rambut Sulli dan menatapnya dengan lembut. “Tidak ada cinta salah Sulli-ya” Sulli tersenyum mendengar jawaban santai dari kakaknya. Apakah Sehun itu adalah pria yang tak peka?
“Bagaimana jika seorang adik mencintai kakaknya?”
“Semua orang juga seperti itu”
“Tapi dalam arti yang berbeda”
Sehun tak menjawab dan lebih memilih melihat kota Seoul yang selalu ramai. Sehun tau arah pembicaraan itu namun ia lebih memilih diam. Jika Sulli tau bahwa ia juga mencintai adiknya itu dalam makna yang berbeda.
Tes…Tes…Tes…
Air tiba-tiba jatuh dari langit yang redup. Dengan cepat Sehun menarik tangan Sulli dan membawanya hingga turun dari bukit. Baju mereka basah namun tak ada yang peduli. Sehun membawa Sulli hingga stasiun bawah tanah yang tak tersentuh oleh air hujan.
Sepi
Sulli dan Sehun hanya diam sambil menunggu kereta datang. Tak ada yang mau bertukar kata. Sulli jatuh dalam pikirannya sendiri. Dan sepertinya kakaknya juga sama seperti dia. Menunggu kereta yang tak kunjung datang.
“Sehunnie oppa”
“Apa?”
Sulli menatap wajah Sehun lama. Saat melihat satu senyuman yang sangat menawan dari Sehun dimata Sulli. Gadis itu mulai berpikir yang aneh-aneh. Bagaimana dengan Sehun tersenyum dan mulai mendekat pada Sulli lalu mengecup perlahan bibir merah milik Sulli dan memberikan sengat kecil pada gadis SMP tersebut.
Sulli menggeleng dengan cepat. Oh Tuhan. Ia sama saja dengan gurunya. Shim Changmin, guru pervert yang selalu menampakan otak mesumnya dihadapan semua murid ketika melihat Song Qian—guru bahasa China disekolah.
“Kenapa Sulli-a?”
“Hah, kenapa apanya?”
“Kenapa menggelengkan kepala?”
Sulli dapat melihat raut cemas dari wajah Sehun. Oh Tuhan. Pasti Sehun akan menjitak kepala Sulli secara Cuma-Cuma jika ia tau bahwa Sulli sedang mengkhayal tentang hal mesum bersama dengan oppa-nya itu.
“Tidak, aku merasa bosan jadi geleng-geleng sepert itu” jawabnya dengan konyol.
“Haha…baiklah, kalau begitu ayo”
Ternyata kereta sudah datang dan itu membuat Sehun menarik tangan Sulli agar tak ketinggalan kereta lagi. Sebenarnya mereka sudah ketinggalan 2 kereta karena sibuk pada pikiran mereka masing-masing.
Sulli terduduk dipojok. Kereta dalam keadaan kosong jadi mereka bisa duduk dimana saja. Dan karena terlalu lelah Sulli mulai tertidur. Awalnya kepala Sulli menempel pada tembok namun karena Sehun melihatnya—tidak tega. Ia menarik kepala Sulli kebahunya dan tertidur lelap dibahu Sehun.
Ia tersenyum kecil melihat Sulli yang sangat polos—cantik. Sehun secara tak sadar mendekatkan dirinya pada wajah Sulli lalu mengecup bibir Sulli secara perlahan. Merasakan ada yang berpacu dalam dadanya. Oh Tuhan. Bibir Sulli seperti candu bagi Sehun.
“Ngg…” Sulli mendesah pelan.
Sehun melepaskan ciumannya dan menatap Sulli sekali lagi. Sulli dan Sehun itu begitu mirip. Wajahnya, hidungnya, bibirnya, hampir semuanya dan Sehun menyukai persamaan itu namun ada satu hal yang tidak disukai Sehun. Mereka adalah saudara sedarah.
“Oppa”
Sulli mulai mengerjap-ngerjam matanya beberapa kali. Ia tersenyum dan menatap Sehun dengan lembut lalu mengecup singkat bibir kakaknya itu dan duduk seperti biasa. Oh. Ciuman bangun tidur milik Sulli. Kekekeee…
“Hei, kereta sudah berhenti oppa dan kau mau terus menatapku seperti itu?”
“Ah, baiklah, ayo kita keluar”
Sehun pergi duluan dan itu membuat Sulli cemberut. “Tunggu aku oppa” pekik Sulli dengan keras lalu berlari cepat hingga dapat mensejajarkan tubuhnya dengan Sehun. mereka berjalan dengan pelan tanpa ada yang berbicara satupun.
“Kenapa berhenti oppa?”
Sulli menatap Sehun yang juga sedang menatapnya. Sehun memperhatikan Sulli. Menelusup seolah ingin mencari tau sesuatu disana. “Kau lelah Sulli-ya?” Sulli dengan ragu menangguk namun dengan cepat ia menggeleng.
“Kau lelah bukan? Kau bahkan tertidur, bagaimana jika kau kugendong, mau?”
Tanpa persetujuan Sehun sudah berjongkok dan menyuruh Sulli menaiki punggungnya. Sulli hanya menurut dan Sehun mulai berjalan. Berat. Tapi Sehun berusaha untuk terlihat kuat seolah Sulli itu sangat ringan untuk ia gendong.
“Apa tidak berat”
“Tidak, kau itu sangat hampang Sulli-a”
Sulli hanya tersenyum mendengar jawaban kakaknya itu. Ia hanya menutup matanya dan menyenderkan kepalanya pada punggung Sehun dan menikmati aroma tubuh Sehun dan merasakan keringat yang keluar dan jatuh pada punggung Sehun.
“Oppa tidak lelah”
“Tidak”
Sulli menghirup wangi rambut yang maskulin dan memberikan satu, dua, tiga, empat dan seterusnya ia memberikan kecupan hingga akhirnya mereka sampai didepan rumah. Sulli mulai turun dan masuk tanpa semangat kedalam rumahnya.
“Dimana mereka oppa? Sepi sekali”
Sulli melihat sekeliling ketika tak ada suara apapun dan semuanya gelap. Biasanya orang tua mereka akan tertawa dengan sangat keras saat menoton TV atau melakukan hal konyol, yang tak patut dilakukan oleh orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
“Mereka sudah tidur adik kecilku yang tersayang”
Sulli hanya menghela nafas dan membuang muka. Adik kecil. Oh, Sulli merasa bahwa Sehun menanggapnya masih kecil. Menyebalkan. “Kenapa wajahmu seperti itu Sulli-a, apakah ucapanku ada yang salah”
“Ya, aku ini sudah besar oppa, lihatlah aku ini tinggi, bahkan diantara semua teman wanitaku, akulah yang paling tinggi, oppa tau”
“Tentu saja, adik kecilku yang sudah besar dan bertambah tinggi”
“Oppa”
“Iya, kau sudah besar tapi kalau sudah besar kenapa kau masih semanja ini pada ku huh?”
“Memangnya tidak boleh? Aku ingin bersikap manja pada oppa selamanya”
Sulli mendekat pada Sehun dan meraih tangan Sehun dan menggenggamnya erat. Sehun tersenyum dan mengelus pipi Sulli dengan tangan kirinya lalu mengecup sekilas bibir merah milik Sulli sama seperti saat Sulli mengecupnya dikereta.
“Ayo, sudah saatnya adikku yang sudah dewasa namun manja ini tidur”
Sulli tersenyum. “Gendong aku, oppa”
“Ck, baiklah”
Sehun meng-gendong Sulli ala bridal style kemudiam membawanya kekamar Sulli dan merebahkan tubuh Sulli dikasur yang empuk. Lalu menyelimuti tubuh Sulli dan mengecup dahi Sulli namun saat Sehun ingin pergi Sulli menahan tangannya.
“Tidur disini saja ya oppa”
Sehun tak menjawab namun langsung berbaring dikasur Sulli yang berukuran queen size. Sulli menggeser tubuhnya sedikit dan kini memeringkan tubuhnya menghadap Sehun. Dan Sehun pun sama. Ia tersenyum ketika melihat Sulli.
“Kiss”
“Hah” ujar Sehun dengan pelan.
“Ciuman selamat malam oppa”
Sehun dengan cepat memberikan ciuman. Berbeda. Ciuman itu semakin dalam namun tak bertahan lama ketika Sehun menyudahi ciuman itu. “Kenapa berhenti?” Sehun tersenyum lalu mengusap surai rambut Sulli.
“Jika diteruskan nanti akan menjadi bahaya dear”
“Oh….Oppa, bukankah besok hari libur” Sulli berucap dengan sangat antusias.
“Iya, memangnya kenapa?”
“Bagaimana jika kita berkencan, kau mau?”
“As your wish dear” Sehun menarik tubuh Sulli agar dapat berada dalam dekapnya dan mulai memejamkan matanya. Setiap hari mereka akan seperti ini. Didepan ayah dan ibu akan terlihat seperti adik dan kakak yang sangat dekat.
Didepan teman akan berlagak seperti kakak adik yang saling over protective namun ditempat asing dan hanya mereka berdua, Sulli dan Sehun akan seperti pasangan kekasih yang saling mencintai. Yang tak dapat terpisahkan oleh apapun dan siapapun.
Salahkan mereka mempunyai rasa cinta dengan makna yang berbeda?
Jangan salahkan mereka karena Tuhan yang menciptakan persaan seperti itu.
END
Note: Hah….FF apa ini? cinta terlarang dan Sulli jadi anak SMP? ckckc…Author gila kali ya -_-” oke yang jelas kalau udah baca wajib comment ya dan maaf kalau misalnya ada typo yang berjatuhan/? maksudnya penulisan yang salah ^^
Keren ffnya , buat ff sulhun (?) lg ya 🙂
oke..sippp
btw thanks for reading and commenting^^
Wowowowowo! Sehun-Sulli! xD Unyu banget ya wkwkwk
Keep writing ya~~ xD
memang…mereka itu memang unyu/?
Oke…thanks for reading and commenting^^
Buat hunli lagi dong thor yg kaya gini:D wkwk ,bagus thor ceritanya:D
oke…aku usahakan…
ARRGGHHHH!!! AUTHOR!! KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!!!! AKOH HAMIL!!! *plak* aku suka ffnya >,< huahhh…. saling mencintai antar kakak beradik.. seandainya aja ceritanya salah satu diantara mereka bukan anak kandung gitu… trus tiba tiba tahu dan yakk!!!! DAEBAK!!! 1001 JEMPOL DEH~
kayak kartun jepang apaan ya judulnya lupa? Kartun yang jepang yang sering di tonton temenku yang katanya sedikit hentai gitu.
DAEBAKKKK!!!! suka…suka …
feelnya dapet banget…><
keep writing chingu
Omgomgomg ff ap ini?iyaaa authornya emang gila *plakk* tapi tapi aku suka bgt sm ff mu author huhu knp mrk unyu skali, plisss bkin sequelnya XD
Waah..
Ffnya keren thorr!!
Daebak pake bngeet 😀
keep writing thor^^
Kya…. FFnya bagusss Thorrr… aku suka.. aku suka hehe 😀
Ngoehehehe, ini ep ep cinta terlarang
kerennn,,,,suka banget thor..
buat lgi yg hunli,,,,hunli shiper nih…
please thorr..
yup, akan aku usahain
Banco kelinci.. lucu bgt pasti sulli kalo pake itu hahaha ^ ^
Wuoooooh incest! *.* bahagia bgt akhirnya ada jg yg bikin ff incest sulli, sm sehun pula! Ini terinspirasi dr Yosuga no sora thor? Hihihiiii …btw lanjutin thor bikin sequel atau ncnya! Hahahaha #hentaidetected XD
daebakkk… bikin lagi sulhun ya
loveelovie<333<